15.8.14

Mungkin

Mungkin, tujuan kehidupan yang dikehendaki tuan adalah sebagai berikut :

Tuan mengumpulkan manusia pada suatu tempat, sedangkan tuan berada di sebuah panggung dan manusia menghadap kepada tuan.

Di pangung terdapat sebuah meja yang di atasnya sebuah mangkok terbalik.

Tuan berkata : “Aku akan bertanya kepada kalian maka jawablah.”

“Dalam mangkok ada kubus dengan sebuah angka pada sisi – sisinya (dadu), angka 6 berada di bawah, di tiga sisi samping ada angka 2, 3, 4.” Demikian tuan menyebutkan klue – klue nya, kemudian melanjutkan dengan pertanyaan.

“Berapa angka yang di atas?”

Kemudian tuan meninggalkan panggung dan mengemasi perangkat dadu dan mejanya.

Seseorang berkata, “Karena yang di bawah 6, maka seperti biasanya yang di atas 1.” 

Seketika itu banyak orang yang menyetujui pernyataanya dan menjadi pengikutnya.

Seorang lain berkata, “Belum tentu kubus memenuhi urutan yang biasanya, jawabanku adalah 5.” Orang kedua juga mendapatkan banyak pengikut.

Beberapa waktu kemudian terjadi keributan diantara para pengikut dua orang tersebut yang memaksakan kepercayaannya masing – masing.

Seolah menghentikan keributan, seorang lainnya berkata , “Sudah – sudah, kedua – duanya mungkin benar karena dadunya mungkin dua. Yang satu mungkin dadu yang seperti biasa, yang lainnya tidak biasa.”

Beberapa dari mereka ada yang hanya mendiskusikan kemungkinan – kemungkinan lain berdasar klue yang diberikan tuan tanpa menjawab berapa tepatnya angka yang di atas.

Setelah itu ruangan penuh dengan diskusi, perdebatan, bahkan peperangan, ada yang merasa damai dengan kepercayaannya, ada yang tertekan karena dipaksa untuk percaya, ada yang mendapatkan kesenangannya dengan diskusi, dan banyak hal lain.

. . . . .


Satu klue yang tidak disebutkan tuan tadi sebelum memulai pertanyaan : tuan telah mengocok mangkok dan dadu berubah dari posisi awalnya hingga tuan sendiri memilih untuk tidak tahu jawabannya.

0 comments:

Post a Comment

menu